Isu karyawan dalam proses merger & akuisisi

Dari bongkar-bongkar majalah lama (maksudnya mau dirapihkan dan yang nggak terpakai mau di buang), menemukan artikel tentang merger dan akuisisi yang menarik. Artikel tersebut terdapat dalam majalah Human Capital no.15, Juni 2005), yang sebagian isinya saya kutip di bawah ini ditambah dengan pendapat beberapa penulis lain:

1. Budaya kerja sering menjadi faktor penentu keberhasilan merger dan akuisisi.

Continue reading “Isu karyawan dalam proses merger & akuisisi”

Budaya korporatif, Etika Bisnis dan Corporate Sosial Responsibilities

Masyarakat kita belum punya Budaya Korporatif

Judul tersebut ada dalam artikel Kompas tanggal 26 Februari 2005 hal.10, yang sebagian artikelnya saya tulis ulang disini:

” Berbeda dengan masyarakat di negara-negara Barat, masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif. Indonesia masih terperangkap oleh tradisi, sehingga tidak mudah untuk melakukan perubahan. Padahal budaya korporatif akan mempengaruhi cara kerja. Demikian dikemukakan oleh ekonom Rhenald Khasali saat memberikan orasi ilmiah berjudul Building Institution’s Character with Strong Culture, dalam rangka peringatan Dies Natalies ke 55 Universitas Indonesia di Jkarta, Kamis 24 Februari 2005.”

Corporatism di Barat sudah berjalan, dan menganggap sebuah institusi berbadan hukum sendiri. Tidak demikian masyarakat kita. Banyak PT di Indonesia yang sebenarnya bukan PT, melainkan warung. Untung ruginya tidak jelas, kata Rhenald. Continue reading “Budaya korporatif, Etika Bisnis dan Corporate Sosial Responsibilities”